“Sesungguhnya dunia ini seluruhnya adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang sholihah.” (HR. Ahmad)
Nah ternyata ini dia permata terbaik yang ada di dunia ini. Begitulah indahnya Islam yang sangat menjunjung tinggi dan memuliakan kaum hawa ini. Saya pernah berbincang dengan teman saya yang mengatakan bahwa kedudukan wanita itu lebih halus satu tingkat di banding kaum lelaki. Mengapa begitu? Karena Nabi Adam diciptakan dari tanah, yaitu tanah yang masih kasar yang dibuat untuk menciptakan Nabi Adam. Nah Hawa diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam. Tulang rusuk itu adalah tanah yang telah dihaluskan. Nah itulah yang menyebabkan wanita itu lebih halus satu tingkat dari kaum lelaki. Selain itu, dalam asmaul husna, Allah menyebutkan dua sifat baikNya yang sangat sesuai dengan sifat wanita. Yaitu Al-Latif dan Jamil yang berarti halus dan indah.
Sudah menjadi sunnatullah bagi anak Adam diberikan kepada mereka berbagai kenikmatan yang mereka cintai dan dijadikan indah pandangan mereka dengannya di dunia ini sebagaimana dalam firman Alloh:
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Alloh-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali Imran:14)
Ketika menyebutkan berbagai hal yang menjadikan kecintaan manusia dalam ayat ini Alloh mendahulukan wanita sebelum yang lain, hal ini memberikan isyarat bahwa wanita menjadi sumber terbesar kenikmatan, kesenangan dan perhiasan hidup di dunia ini. Tidak terkecuali bagi Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwassalam sebagai sosok manusia terbaik dan termulia, wanita adalah sesuatu yang paling beliau cintai di antara kenikmatan dunia yang lain, dan ini merupakan fitroh beliau sebagai manusia biasa.
Dari Anas radhiallahu ‘anhu ia berkata: “Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwassalam bersabda: ‘Aku diberikan rasa cinta dari dunia terhadap para wanita dan wewangian dan dijadikan penyejuk mataku ada di dalam shalat.”(HR. Ahmad, dan Nasa’i. Di shohihkan oleh Syaikh Al Albani)
Subhanallah sekali ya… Nah sekarang sudah tahu kan permata yang indah itu… Tapi bagi yang belum menjadi perhiasan yang indah, apa yang harus dilakukan? Sekarang waktunya untuk menginstropeksi, khususnya untuk saya sendiri. Senantiasa melakukan perbaikan itu adalah lebih baik adanya. Keindahan akan cinta ada pada Allah. Tugasku sekarang adalah bertobat dan mensolehahkan diriku dan mari engkau mensolehkan dirimu. Tak pernah ada kata terlambat untuk memulai perbaikan dan tak pernah ada kata terlambat untuk mengakhiri semua keburukan yang dahulu sering kita lakukan. Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua. Amin. With LOVE XOXO -SAM-
